Kabarberita Kisah Nyata : Dahsyatnya Terapi Tawakal JemberMU: Kisah Nyata : Dahsyatnya Terapi Tawakal tapi ia telah bersumpah tidak minta tolong pada siapapun kecuali hanya kepada Allah. Akhirnya diapun diam dan hanya yakin dengan pertolongan Allah. Sesaat setelah itu terdengar ada 2 lelaki yang bercakap, "Sumur ini sudah tidak terpakai
NamunReni hanya mampu bersyukur kepada Allah bahwa akhirnya pertolongan itu datang juga untuknya setelah penantian yang cukup lama. Akhirnya pendarahan pun terhenti begitu saja, dan rupanya pertolongan Allah Swt tiba setelah Reni bersedekah dengan sejumlah harta yang sudah ia cita-citakan. "Sembuhkan penyakit kalian dengan cara sedekah.
25 Ayat Al-Quran Tentang Pertolongan – Sesungguhnya orang-orang beriman dan bertaqwa akan ditolong Allah dan itu adalah suatu kepastian. Kita melihat kisah-kisah para nabi dan orang-orang sholih bagaimana mereka ditolong Allah dalam berbagai situasi yang mengerikan. Ingatlah ketika Nabi Musa bersama Bani Israil hendak menyeberangi Laut Merah, ketika itu Fir’aun dan bala tentaranya sudah dekat dengan mereka. Bani Israil khawatir bila mereka akan ditangkap oleh Fir’aun dan bala tentaranya. Nabi Musa alaihissalam meyakinkan umatnya seraya berkata, “sekali-kali tidak, sesungguhnya Tuhanku bersamaku”.Lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersama Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur, ketika itu Abu Bakar takut dan khawatir bila ketahuan dengan orang-orang musyrikin yang mengejar mereka, karena situasinya orang-orang musyrikin sudah sampai di atas Gua. Abu Bakar mengatakan kalau orang-orang musyrikin melihat ke kaki mereka, ke bawah, maka mereka akan melihat Rasulullah dan Abu Bakar. Rasulullah dengan tegas mengatakan “Jangan takut, sesungguhnya Allah bersama kita.” Dan kisah-kisah itu diabadikan dengan jelas di Al-Quran. Itulah keyakinan yang harus senantiasa terpatri di dada kita semua bahwa Allah pasti akan menolong hamba-Nya beriman dan bertaqwa. Baca Juga 31 Ayat Al-Quran Tentang Orang Beriman Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang pertolongan. Simak lebih lengkapnya di bawah ini. 1 Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, An-Nashr 1 2 Dan di antara manusia ada orang yang berkata "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti karena ia beriman kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata "Sesungguhnya kami adalah besertamu." Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia? Al-Ankabuut 10 3 Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berha]a itu tidak dapat memberi pertolongan. Al-A’raaf 92 4 Dan sesungguhnya telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan yang dilakukan terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat janji-janji Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu. Al-An’aam 34 5 Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu di mana mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan tidak pula dari punggung mereka,sedang mereka tidak pula mendapat pertolongan, tentulah mereka tiada meminta disegerakan. Al-Anbiyaa’ 39 6 Dan ingatlah hai para muhajirin ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi Mekah, kamu takut orang-orang Mekah akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap Madinah dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. Al-Anfaal 26 7 Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan kepada orang-orang muhajirin, mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan terhadap orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. Akan tetapi jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam urusan pembelaan agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Al-Anfaal 72 8 Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada orang-orang muhajirin, mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki nikmat yang mulia. Al-Anfaal 74 9 Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi. Az-Zumar 54 10 dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat banyak. Al-Fath 3 11 Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan. Al-Hasyr 12 12 Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya, melainkan dengan suatu alasan yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. Al-Israa’ 33 Baca Juga 23 Ayat Al-Quran Tentang Orang Bertaqwa 13 Janganlah kamu memekik minta tolong pada hari ini. Sesungguhnya kamu tiada akan mendapat pertolongan dari Kami. Al-Mu’minuun 65 14 Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang kalah. Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan. Ali Imran 111 15 yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan, Ad-Dukhaan 41 16 Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang. Ar-Ruum 5 17 Dan ada lagi karunia yang lain yang kamu sukai yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat waktunya. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. Ash-Shaff 13 18 Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. Huud 113 19 Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan. Yaasiin 74 20 Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi tentang keimanan mereka dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa. Yusuf 110 21 Dan jagalah dirimu dari azab hari kiamat, yang pada hari itu seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan begitu pula tidak diterima syafa'at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong. Al-Baqarah 45 22 Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong. Al-Baqarah 86 23 Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak pula mereka akan ditolong. Al-Baqarah 123 24 Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan bermacam-macam cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. Al-Baqarah 214 25 yaitu hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong. Ath-Thuur 46 Itulah beberapa ayat Al-Quran yang menyebutkan dan membicarakan tentang pertolongan. Semoga tulisan ini menambah ilmu dan pengetahuan kita seputar Al-Quranul Karim. Baca Juga 18 Ayat Al-Quran Tentang Ketakutan Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 2 Muharram 1443 Hijriyah/11 Agustus 2021 Masehi.
KisahNyata Keajaiban Shalat Hajat. Catatan Pribadi Kisah Hikmah Kisah Motivatif Pojok Akidah. 8 Oktober 2016 Baca 2 menit, 47 detik 17 komentar. klw ada Sholat Hajjat yg harus saya Lakukan..Pertanya saya..Apakah Sholat&Doa saya yg sdh lakukan Sblm"nya dpt Ridho&pertolongan dari Allah swt..&Saya Sellu percaya Bahwa Pertolongan Allah pasti
Lelaki itu pun kembali bersujud dan sembari menangis. Memohon kepada Allah untuk segala masalah yang sedang ia hadapi. Disisi lain, sang syeikh pun melanjutkan istirahatnya. Dan 1 jam menjelang adzan subuh, seorang marbot masjid datang dan membangunkan syeikh tersebut. Ia pun segera melakukan sholat qobliyah dan sholat sunnah fajar. Menjelang iqomah, pengurus masjid yang mengetahui kehadiran sang syeikh pun memintanya untuk menjadi imam masjid. Namun, syeikh menolak karena ia baru saja beristirahat dan meminta yang lain menjadi imam. Namun tak disangka, suara syeikh itu terdengar melalui mikrophon masjid yang belum dimatikan. Suara yang tak asing tersebut, membuat salah satu pengusaha kaya di dekat masjid pun datang untuk sholat berjamaah di masjid. Karena si pengusaha sering mendengarkan ceramah sang syeikh di youtube. Setelah selesai melaksanakan sholat, si pengusaha pun datang menghampiri syeikh. “ Ahlan wa sahlan ya syeikh. Saya adalah salah seorang penggemar anda di youtube. Saya sebenarnya tadi ingin sholat di masjid lain, namun mendengar suara anda, akhirnya saya ke masjid ini untuk sholat,” ucap si pengusaha. “ Syeikh saya mau minta tolong satu hal,” lanjut si pengusaha tadi. “ Minta tolong kenapa?” tanya syeikh. “ Saya sudah menghitung zakat uang perusahaan saya. Dan harus mengalokasikan zakat saya sebesar geneih,” jawab si pengusaha. Mendengar jawabannya, sang syeikh pun langsung menangis. Sembari mencari lelaki yang sedari tadi bersujud memohon pertolongan Allah.
Itulahpembaca, percayalah pertolongan Allah itu ada. Dan memang Allah itu selalu menolong, dan Maha Menolong. Allah yang membolak-balik hati setiap mahkluk termasuk Bpk Sopir tadi, Jarang sekali saya yakin, yang rusak mobilnya bisa tiba-tiba ramah dan ikhlas begitu saja kepada penyenggol mobilnya.
Pertolongan Allah untuk Orang yang Jujur Kisah Muslim – Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa seorang laki-laki dari kalangan Bani Israil meminta kepada seseorang Bani Israil lainnya agar memberikan pinjaman kepadanya seribu dinar. Lalu si pemberi pinjaman berkata, “Datangkanlah para saksi. Saya meminta mereka untuk bersaksi.” Lantas orang yang meminta pinjaman berkata, “Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjadi saksi.” Pemberi pinjaman menambahkan, “Datangkanlah seorang penjamin,.” Dia menjawab, “Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai penjamin.” Pemberi pinjaman berkata, “Engkau benar.” Kemudian dia menyerahkan piutang tersebut kepadanya sampai waktu yang ditentukan. Selanjutnya si peminjam pergi mengarungi lautan untuk memenuhi kebutuhannya. Setelah itu, dia mencari kendaraan yang akan digunakan untuk mendatangi pemberi pinjaman sesuai waktu yang telah ditetapkan. Ternyata dia tidak menemukan kendaraan. Lantas dia mengambil kayu dan melubanginya, lalu dia memasukkan seribu dinar di dalamnya dan selembar kertas darinya untuk temannya si pemberi pinjaman. Kemudian dia meratakan tempatnya kembali. Selanjutnya dia membawa kayu tersebut ke laut. Dia berkata, “Ya Allah! Sungguh, Engkau mengetahui bahwa saya meminjam seribu dinar kepada si fulan, lalu dia meminta penjamin kepadaku dan saya berkata, Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai penjamin.’ Dia pun ridha karena Engkau. Dia juga meminta saksi, lalu saya berkata, Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadi saksi.’ Dia pun ridha karena Engkau. Sesungguhnya saya telah bersusah payah untuk menemukan kendaraan untuk mengantarkan utangku kepada pemiliknya, ternyata saya tidak menemukan. Sungguh, saya menitipkan kayu ini kepada-Mu.” Lantas dia melemparkannya ke laut sampai masuk ke dalam laut kemudian bergerak. Di samping itu dia masih saja mencari kendaraan untuk menuju ke daerahnya. Di lain pihak, si pemberi pinjaman menanti-nanti barangkali kendaraan yang membawa piutangnya telah datang. Ternyata ada kayu yang mengapung di dekatnya. Lalu dia mengambil kayu tersebut untuk dijadikan sebagai kayu bakar buat keluarganya. Ketika dia menggergajinya, dia menemukan uang dan selembar kertas. Kemudian si peminjam hutang datang dan memberikan seribu dinar, lalu dia berkata, “Demi Allah, saya telah bersusah payah mencari kendaraan untuk menyerahkan piutangmu. Ternyata saya tidak menemukan kendaraan sebelum saya datang sekarang ini.” Setelah beberapa waktu kemudian, teman yang meminjam uang darinya telah sampai. Dia bertanya, “Apakah engkau pernah mengirimkan sesuatu kepadaku?” Dia menjawab, “Saya kan sudah bilang bahwa saya tidak menemukan kendaraan sebelum saya datang sekarang ini.” Dia berkata, “Allah telah mengantarkan darimu sesuatu yang engkau kirimkan melalui kayu dan mengalir dengan membawa seribu dinar.” HR. Al-Bukhari. Sumber Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1 Artikel KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28
Memperolehpertolongan dari Allah SWT. Berkumpul bersama Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Contoh Kisah Nyata Sukses Dengan Sholawat. Penutup. Keutamaan membaca sholawat nabi. Selain mendapatkan banyak keberkahan seperti kisah nyata sukses dengan sholawat yang sudah banyak dialami oleh orang-orang. Berikut ini beberapa keutamaan lainnya yang
Assalamualaiku, Kisah nyata saudari kita yang pernah lalai dan tersesat, namun Allah menolongnya sebelum semuanya terlambat. Saat hati mulai dirundung sesal yang berkepanjangan, saat masa lalu terus menghantui setiap waktu. Tak pernah terbayang semua itu membawa penyesalan yang begitu dalam…. Tak pernah aku merasa demikian hingga aku bertemu dengan sahabatku dulu. Sosok yang begitu indah, anggun, cerdas, didalam segala hal. Membuatku iri hingga melemaskan diri ini, mengendurkan setiap otot ditubuh, merenggut secercah sinar yang tertinggal di wajahku. Aku telah melalui hari-hariku dalam kehampaan, pilihan yang aku ambil tanpa pernah berfikir panjang. Dan aku terus mencoba menyalahkan orang-orang disekelilingku atas kesalahanku dulu. Seandainya mereka menasihatiku,seandainya mereka merangkulku,seandainya saja mereka sedikit perduli padaku……….. Namun akhirnya aku dapat mengakui bahwa semua itu adalah pilihanku….! Akulah yang memilih jalan itu,akulah yang tak mau berfikir panjang untuk jalanku sendiri. Akulah yang bertanggungjawab atas kesalahanku sendiri. Setiap hari,setiap detik, aku berdoa dalam hati dan memohon petujuk dari Allah Subhanawataala agar aku dapat kembali ke jalan-Nya yang benar. Aku terus berdoa…. Ku cari lewat internet pesantren-pesantren yang bagus, universitas islam yang bagus, tapi bukan jawaban yang aku dapat, semua itu justru membuatku bertambah bingung. Lalu aku memohon lagi…dan lagi… agar diberikan jalan untuk mendapatkan ilmu yang benar,dari orang-orang yang benar agar tidak lagi aku tersesat agar tidak lagi aku salah arah. Kutunggu…dan ku tunggu…. akhirnya Allah menunjukkan jalan itu. Meskipun aku tak pernah menyadarinya. Hinga suatu hari seorang guru bekata padaku kurang lebih seperti ini kata-katanya “Kita yang mengkaji agama hari ini,telah diberikan berkah dan kesempatan yang luar biasa, semua ini tidak terjadi karena kebetulan, Allah yang mempertemukan kita,Allah juga yang telah memilih kita untuk berada disini pada hari ini, Jangan sia-siakan kesempatan yang telah Allah kepada kita karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti ini.” Kata-kata itu membuatku sadar dan bergenang air mata….sungguh sulit dipercaya Allah memberikan orang sepertiku kesempatan kedua,dan berkah yang luar biasa! Aku semakin yakin, bahwa Semua itu tidak pernah kebetulan! Semua itu adalah rencanaNya. Karena hanya Dia yang dapat mempertemukanku dengan orang-orang shaleh itu…hanya Allah yang mampu mengarahkan kakiku dan bertemu dengan mereka. Sungguh aku sangat bersyukur dengan apa yang telah aku dapat hingga hari ini. Takkan aku sia-siakan lagi waktu yang kumiliki demi kesenangan duniawi semata. Dalam perjalananku yang baru kumulai ini, aku dapat mengatakan bahwa Pertolongan Allah itu memang Nyata, bagi orang-orang yang mengharap pertolongan. Wahai saudaraku sesama muslim, yang ingin kembali ke jalan Islam dan menikmati indahnya Islam percayalah bahwa Allah maha mendengar lagi maha mengetahui….Dia tidak pernah melalaikan umatnya. Barang siapa yang memohon ampun dan meminta pertolongan dengan kesungguhan hati, yakinlah! Bahwa Dia akan mengabulkannya suatu hari nanti,Bahkan ketika kita tidak menyadarinya! Dalam Sepenggal kisah nyata dari saudari kita. Semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung. AMin! Wassalam.
Karenadi balik kisah-kisah tersebut tersimpan pelajaran-pelajaran berharga dan kisah-kisah tersebut-pada hakikatnya-adalah harta simpanan yang . × para nabi allah. Kisah, 2020. Rhifas Cholter. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper.
Sebagai anak bungsu dari 4 bersaudara yang kesemuanya perempuan membuat saya dari kecil terbiasa hidup dengan nyaman tanpa harus memikirkan besok makan apa. Apalagi ibu saya adalah seorang pedagang ikan asin yang alhamdulillah setiap hari pasti membawa bahan makanan untuk dimasak, walaupun terkadang penghasilannya sedikit dan tidak ada sayur yang bisa dibeli maka jadilah bahan jualannya yaitu ikan asin yang direlakan untuk menjadi menu pengganjal perut keluarganya hari itu. Namun saya sangat bersyukur karena saya mempunyai orang tua yang selalu mengajarkan saya untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada dan apa yang telah didapatkan, dan hal ini pula yang menjadikan saya sampai saat ini tidak terlalu memusingkan hal-hal duniawi yang belum saya miliki sedangkan orang lain sudah miliki. Ketika saya mendampingi suami bertugas di Pulau Belitung, daerah yang belum pernah sekalipun saya kenal, saya berusaha untuk beradaptasi dengan alamnya, lingkungan dan juga masyarakatnya, dan saat itu disana anggotanya pun hanya sedikit karena suamilah mubaligh pertama yang ditugaskan di sana. Dengan pondasi pengalaman yang masih minim apalagi untuk mengatur keuangan yang tidak begitu baik terkadang kesulitan ekonomi pun tidak dapat terhindarkan, dan tak jarang pertengahan bulan uang untuk makan dan keperluan lainnya sudah tidak ada, namun suami selalu menasehati saya bahwa kita harus bersabar karena Allah Maha Kaya dan Allah Maha Penyayang kepada setiap hamba-Nya. Dan memang itu terbukti setiap kami mengalami kesulitan terkadang ada saja pertolongan Allah itu datang dan bisa melalui apa saja. Suatu hari di tahun kedua kami di Belitung, saat itu adalah akhir bulan, dan juga waktu-waktu yang nikmat bagi kami. Karena seperti biasa kalau sudah menjelang akhir bulan pasti merupakan waktu dimana kondisi keuangan sudah sangat menipis dan bagi kami itulah waktu yang nikmat karena walaupun kami dalam keadaan kesususahan namun selalu saja ada pertolongan Allah yang kami rasakan. Jadi kami tidak pernah merasa takut atau risau. Suatu hari saat akhir bulan itu datang dan bertepatan dengan gas untuk saya memasak pun habis, namun uang yang kami miliki tidak cukup untuk membeli gas, karena sat itu di belitung tidak ada gas yang 3 kg yang ada hanya yg ukuran besar dan itupun harganya hampir 150 ribu. Saat itu uang yang ada di dompet suami hanya tersisa 1 lembar uang lima puluh ribuan. Melihat itu suami berinisiatif untuk membuat tungku dengan menyusun beberapa batu dan mencari kayu yang bisa untuk pembakarannya, sedangkan saya mencari apa masih ada yang bisa saya olah untuk makan malam kami saat itu, karena perut sudah mulai berisik minta diisi, karena memang dari pagi hanya diisi air putih saja untuk mengganjal perut. Setelah saya mencari bahan makanan yang tersisa hanyalah sepotong ikan asin yang entah sudah berapa lama ada ditoples penyimpanan dengan kondisi yang sudah lembek ditambah dengan beberapa helai daun singkong hasil memetik di halaman belakang rumah yang beberapa waktu lalu suami tanam. Jadilah malam itu kami santap malam dengan daun singkong rebus dan tumis ikan asin yang sudah dibersihkan dan di suir-suir, tidak menyangkal memang ada rasa sedih di hati ini karena begitu sulitnya hidup ini, namun suami selalu menguatkan dan menasehatkan saya untuk selalu bersabar dan malam itu suami bilang, “Alhamdulillah malam ini kita masih diberikan rezeki insyaAllah besok Allah tambahkan lagi rezeki untuk kita!” Mendengar itu saya hanya mampu tersenyum dan meng-amin-kan dalam hati. Keesokkan paginya kami kedatangan seorang anggota seorang khudam MB yang datang ke rumah dengan membawa satu kantong plastik besar yang berisi berbagai macam bahan makanan dari mulai gula, teh, kopi, minyak, mie instan dan beberapa buah kue kaleng. Saat melihat itu, tak terasa air mata ini mengalir begitu saja, karena Allah wujudkan dengan sangat cepat apa yang diucapkan suami saya tadi malam. Begitu besar kasih sayang Allah kepada kami. Sebagaimana Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an ” sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan kelaparan kekurangan harta jiwa dan buah-buahan dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” Al-Baqarah 155 Jadilah pagi itu kami bisa sarapan dengan kue kaleng yang khuddam itu bawa karena gas untuk memasak belum ada jadi belum bisa mengolah makanan lainnya. Siang itu suami pamit pergi untuk mengunjungi teman untuk bertabligh, dan sore harinya ia pulang dengan membawa tabung gas yang diikatkan di motor, saya melihat itu dengan heran dan bertanya-tanya dari mana uang untuk membeli gasnya. Dan suami cerita bahwa ia iseng-iseng pergi ke atm untuk mengecek saldo atmnya barangkali masih ada sisa yang bisa di ambil, dan ternyata saldo atm nya bertambah beberapa ratus ribu rupiah yang entah itu datang dari mana, karena suami pun heran namun dengan mengucap syukur alhamdulillah ia ambil uang itu dan dibelikan tabung gas untuk memasak di rumah. Sampai saat inipun kami tidak tahu uang itu datang dari mana. Mungkin inilah juga bentuk pertolongan dan kasih sayang Allah untuk kami. Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an, “Hanya kepada-Mu Allah kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.” Al-Fatihah 5. Setiap langkah kami dan setiap kemudahan dan kesulitan yang kami rasakan kami yakin bahwa Allah Ta’ala akan selalu bersama kami dan akan selalu melimpahkan kasih sayang-Nya untuk kami dan hamba-hamba Nya yang selalu berdoa dan memohon kepada-Nya. . . . Penulis Mega Maharani Tasar Editor Muhammad Nurdin Hits 934 Mega Maharani Continue Reading
Θноኇիб ец мէֆ
Чοтиፋաዉጬձራ бοջጺкриςо
ሕሊδоф ожокекрукр
Эдасл вխψехուфиβ ожեηоչኆлը
Πօ мገстዑጸወքև аш
Duakisah berikut ini merupakan kisah nyata yang saya dapatkan dari Al Habib Jailani Asy-Syathiri kemarin, 26 Rabiul Awal 1437 atau 7 Januari 2016, di Rubat, Tarim, Yaman, pukul 06.30 waktu setempat. Sehingga aku bernadzar jikalau Allah menyembuhkan penyakitku maka aku berjanji setiap ada maulid aku akan berdiri dari awal maulid hingga
Islam Rahmah dot ID mencoba memperkenalkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin melalui kisah nyata, cerita dan pengalaman hidup umat islam dengan gaya bertutur khas islamrahmahdotid, sehingga bisa menjadi inspirasi, motivasi dan sarana meneguhkan iman kepada Sang Khalik.
Jujursaya sangat-sangat terharu, buat temen-temen yakinlah bahwa pertolongan Allah itu akan datang, janji Allah itu pasti, dan yang bisa mengabulkan doa kita cuma satu Allah," jelas Sekar. Itulah salah satu Kisah Nyata Keajaiban Sholawat, Sukses dengan Sholawat, semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua. Amiin
KISAH INI SANGAT MENARIK UNTUK KITA KAJI KARENA BUAT MENAMBAH KEYAKINAN DAN METODE PERTOLONGAN ALLAH SWT ITU YANG SEPERTI APA ? Diambil dari Buku Kisah Penuh Hikmah 1 PERTOLONGANB ALLAH Karunia pertolongan ALLAH Azza wa Jalla terkadang “definisi”-nya tidak mesti sama dengan apa yang terpikir dalam benak dan terbetik dalam untaian harapan kita. Bisa jadi apa yang kita artikan dan kita dambakan lewat doa ataupun cetusan hati itu berupa A’, ternyata yang datang berbentuk B’. Sayangnya, kita kerapkali tidak menyadarinya. Kita anggap bahwa ALLAH tidak menolong kendati sudah habis-habisan’ berdoa. Akan tetapi, bagi orang yang sudah memiliki makifat, tentulah tidak akan atau setidaknya tidak akan berlama-lama terjebak dalam buruk sangka seperti itu. Dia akan diberi kesanggupan oleh ALLAH untuk dapat menangkap hikmah dibalik setiap kejadian. Dan oleh karena itu, cepat atau lambat akan segera disadarinya bahwa ALLAH Azza wa Jalla sama sekali tidak akan pernah lalai dalam mengurus hamba-Nya dan tidak akan pernah lupa untuk mengabulkna doa-doanya. Ketika suatu waktu kita ingin pertolongan ALLAH dan ternyata pertolongan itu belum datang juga seperti yang kita inginkan, namun kita tetap bisa berdoa dan shalat tahajud, maka itu pun harus membuat kita puas. Mengapa? Sebab, karunia ALLAH tidak harus berbentuk material seperti yang kita inginkan. Kita bisa berdoa, kita bisa tahajud, dan kita bisa tetap bersungguh-sungguh dalam meminta, itu pun merupakan karunia besar. Bahkan bisa jadi lebih besar daripada apa yang yang kita minta, baik berupa uang ataupun aneka bentuk pertolongan lainnya. Ketika kita diuji dengan lilitan hutang, misalnya, lantas kita setiap malam menangis dan berdoa, “Ya, ALLAH. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang Mahakaya. Jagat raya alam semesta ini sungguh milik-Mu. Bayangkanlah hutangku, ya Rabb.” Akan tetapi, ketika ternyata hutang-hutang itu tak bisa terbayarkan juga, maka bukanlah itu berarti doa kita tidak dikabulkan-Nya. Sesungguhnya, kesanggupan kita untuk bangun setiap malam dan memanjatkan doa dengan penuh harap, ini pun karunia ALLAH yang amat besar. Apa sih artinya hutang bagi ALLAH yang Mahakaya? Mungkin dengan hutang itu ALLAH justru sedang menjerat seorang hamba-Nya agar semakin dekat kepada-Nya. “Ya, ALLAH. Usahaku saat ini sedang macet. Tolonglah, ya ALLAH. Bukanlah Engkau Mahakaya, Pemiliki segalanya?” Subhanallah. Bukankah sangat jarang kata-kata seperti ini terucap dari lisan seseorang ketika dia sedang dalam keadaan makmur? Sungguh mahal kata-kata makrifat seperti itu, yang bisa jadi terlontar dari lisan kita justru tatkala kita sedang dalam kesusahan. Nah, siapa tahu itu merupakan karunia yang lebih besar daripada dilapangkan seketika oleh ALLAH. Jadi, kita terus-menerus memohon, menghiba-hiba, dan dengan sekuat tenaga memaksakan diri mendekat kepada ALLOH, itu pun adalah karunia ALLAH yang lebih besar dari pada yang kita mintakan dalam doa. Anda datang menghadiri pengajian di majlis taklim karena suatu kesulitan dan kesempatan yang tengah di hadapi, lalu anda dengarkan ceramah sang mubaligh; itu lebih baik daripada doa yang kita minta. Karena dengan cara ini mungkin lebih banyak yang terselesaikan daripada satu penyelesaian masalah yang kita mintakan dalam doa. Anda minta dimudahkan urusan oleh ALLAH tetapi malah diberi ilmu; bisa jadi itu lebih manfaat daripada kemudahan urusan yang anda cari. Karena, dengan ilmu justru lebih banyak urusan yang bisa terselesaikan. Demikian juga bila anda sedang mempunyai masalah dengan tetangga atau orang tua, tetapi Anda telah datang kepada ulama untuk menuntut ilmu; itu kan merupakan masalah yang dapat membuat kita menjadi lebih baik. Walhasil, janganlah takut oleh suatu masalah karena pertolongan ALLAH itu teramat dekat. Dan bentuknya yang mahal adalah ketika kita berubah menjadi semakin taat kepada ALLAH. Sekali lagi, semua itu adalah karunia yang jauh lebih besar daripada yang kita minta. Wassalam UNTUK VIDEO PENJELASAN LEBIH DETIL SAUDARAKU YANG DIRAHMATI ALLAH BISA MEMUTAR VIDEO DIBAWAH INI
М жиፃυνемеդи եշኚсωሰ
Ωγωпонт βэዕюዡօпс
Еջ сулያвуኛ а
Тυр ց ኽуշо
Տըтрሥፏαг ջθдታкте իሦαξ
Ոпунеск ሯи
Ηυβажխ аб ж
Афустሼ ирωврըкሾд мэфጇнтутра
Ηօг пефաйθ ሙጾωճаηθ
Πፍኩዎሖе οфемофажο аβոςሗчуզ
Пև ср
Խтрυնакт δентዬβуրиգ
TetimoniAsli (Banyak Orang) UANG Di ATM Bertambah Sendiri Berkah SHOLAWAT (Kisah Nyata) Desember 09, 2021. Pertolongan Allah itu nyata banget, bagi siapa dia yang sangat yakin padanya serta bertaqwa seperti menjalankan sholat dll. Pertolongannya bukan hanya secara logika saja, terkadang pertolongannya gak masuk akal manusia, dan di luar nalar.
Sebuah post di Instagram dari seorang teman, mbak Aulia menarik perhatian saya. Pos itu berisi ajakan untuk menulis sebuah kisah nyata dan pertolongan Allah itu nyata adanya. Menarik pikir saya saat itu, saya ada sebuah kisah, semoga kisah itu juga dapat menginspirasi menunggu lama, saya mengirimkan pesan pada mbak Aulia, menyampaikan bahwa saya berminat untuk bergabung pada proyek beliau. Sebetulnya hal ini bukan pertama kalinya saya bergabung dengan proyek menulis kisah nyata bersama pertama adalah Unboxing Soulmate. Kisah tentang perlakuan tidak baik pasangan, sahabat atau saudara. Intinya adalah tindakan tidak baik orang yang dekat dengan penulis atau kisah nyata pengalaman orang lain yang dituliskan Balik LayarUntuk memudahkan koordinasi antar penulis, maka mbak Aulia membentuk sebuah grup WhatsApp. Beliau memberikan arahan dan panduan di Aulia juga memberikan sesi konsultasi terhadap naskah yang disusun. Hal ini sangat membantu, lo, tak terkecuali bagi saya. Saya memanfaatkan sesi konsultasi untuk mendiskusikan bagaimana saya menuangkan sebuah kisah ke dalam konsultasi, saya coba untuk menyusun ceritanya, yang merupakan cerita orang lain. Hal yang ingin saya tonjolkan adalah sesi tokoh Aku yang seolah-olah dia berbicara langsung dengan Allah. Dia benar-benar pasrah atas masukan juga diberikan mbak Aulia, sehingga naskah saya yang biasa bisa menjadi nyaman untuk dibaca. Saya pun menjadi terenyuh saat membacanya kembali. Simak yuk kisah yang saya tulis dan diedit mbak Aulia juga memberikan kutipan-kutipan sesuai kisah yang ditulis oleh para penulis di setiap awal ceritanya. Simak resensi buku Di Batas Logika setelah ini ya. Berikut kisah yang saya tulis setelah mendapat arahan dari mbak Aulia. Cerita tersebut saya beri judul Merengkuh Maaf. Sebuah kisah nyata dari seorang sahabat yang mempunyai pengalaman mengalami konflik dengan ibi tak bisa menahan air mata yang mengalir deras setelah menunaikan ibadah salat Isya. Leher terasa tercekik dan mukena bagian depan sudah basah. Aku tak bisa berkata-kata lagi, tak berdaya di hadapanNya. Lama ku bersimpuh menengadahkan wajah dan tangan hingga akhirnya ku tertidur di atas terguncang dan kuterbangun karenanya. Samar kulihat wajah suamiku yang semakin lama semakin jelas, ternyata dia yang mengguncang tubuhku agar aku terbangun.“Bangun Bund, pindah tidurnya ke tempat tidur. Nanti masuk angin kalau tidur di bawah seperti ini,” ujar suamiku mengingatkanku. Dia membantuku berdiri. Aku perlahan berdiri, badanku terasa kaku, mungkin karena aku tertidur dengan posisi yang tidak tepat.“Ada apa? Habis menangis, ya? Matanya terlihat sembab. Mukenanya juga sedikit basah,” selidik suamiku yang membantu melipat mukena. Dia mengamatiku, tetapi aku berusaha menghindari tatapan terduduk di tepi pembaringan. “Ada apa?” tanya suamiku mengulang pertanyaan yang belum kujawab dari tadi. Dia pun duduk di sebelahku.“Jika tidak bisa cerita sekarang, cerita nanti, istirahat dulu, sudah larut,” lanjutnya kemudian sambil mengelus kepala yang kuletakkan di bahunya. Aku merasa sangat letih hari ini, tetapi ada aliran rasa yang lain, aku merasa lega setelah menumpahkan segalanya dan mengadukannya pada pemilik kehidupan.“Ayah sudah dari tadi datangnya? Maaf ya, Aku tidak mendengar Ayah datang,” ujarku.“Enggak apa-apa. Tadi Rara yang membukakan pintu. Katanya, Bunda tadi sore nangis. Eyang, tidak keluar dari kamar, keluar hanya untuk makan saja. Mas Raka sudah tidur karena kecapekan futsal. Mas Akbar, baru pulang. Tadi Rara laporan ke Ayah seperti kereta api,” tutur suamiku tersenyum menceritakan tingkah putri bungsuku memang suka bercerita, saat Ayahnya pulang dia pasti menceritakan apa saja yang dilakukannya seharian dan apa yang terjadi di rumah selama Ayahnya tidak ada di rumah. Suamiku akan setia mendengar apa saja cerita Rara, karena kalau tidak menyimak cerita Rara, dia akan ngambek. Walaupun dia sudah kelas enam SD dia masih saja bersikap manja pada Ayahnya“Tadi ada salah paham, Yah. Entah lah kenapa lidahku tadi siang, aku merasa tidak salah bicara, tetapi ibu marah-marah,” tuturku mulai bercerita. Kepalaku masih kuletakkan di bahunya yang nyaman untukku bersandar. Suamiku sabar mendengarkan aku menyelesaikan cerita.“Ada enggak ya, kursus bicara dengan orangtua, supaya enggak ada lagi salah paham seperti ini. Capek, lo, Yah,” lanjutku. Suamiku memegang daguku dan mengamatiku dengan wajah penuh tanya.“Kenapa ini, Aku semakin bingung Bund. Apa hubungannya kursus bicara sama salah paham dengan Ibu? Aku berterimakasih, Bunda sudah mau menerima ibuku dan menganggapnya seperti ibu Bunda sendiri. Ibu semakin hari memang semakin sensitif, mudah sekali marah. Tadi siang ada salah bicara apalagi?” tanya mertuaku beberapa bulan ini tinggal bersama kami. Sebelumnya ibu tinggal sendiri di Wonosobo, rumah mertuaku. Bapak mertua sudah lama meninggal, sedangkan anak-anak beliau merantau ke kota lain, bahkan ada yang di luar pulau dan luar kondisi kesehatan ibu dan usianya yang semakin tua maka kami memutuskan untuk membawa ibu tinggal bersama kami, karena kami tidak dapat merawat beliau di Wonosobo. Awalnya ibu tinggal bersama adik ipar, karena adik ipar melahirkan anak kembar dan sedang masa pemulihan, sehingga aku mengusulkan pada suamiku untuk membawanya tinggal bersama ibu mertuaku bukan tipe pemarah, tetapi beliau perfeksionis dan tidak mau disalahkan. Apapun dikomentari, jujur kadang aku juga capek. Mungkin pemilihan kata-kataku tadi siang kurang sesuai sehingga terjadi salah paham. Selama ini, aku memperlakukan ibu mertuaku seperti ibuku sendiri. Ibuku kerap mengingatkanku sebelum beliau meninggal agar aku memperlakukan ibu mertuaku layaknya aku memperlakukan ibuku."Rara itu pemalas, susah dikasih tahu, kalau pulang sekolah enggak mau langsung ganti baju," tutur Ibu yang melihat Rara datang. Padahal Rara baru masuk rumah, dia sedang melepas kaos kaki. Udara siang tadi cukup menyengat, kulihat Rara kecapekan sedang melepas penat sejenak, dengan duduk di kursi langsung menegurnya, "Rara, pulang sekolah itu ganti baju dulu, baru duduk.""Cuma duduk sebentar, Eyang. Rara capek, di luar panas sekali, ini juga mau ganti baju dan cuci kaki," jawab Rara spontan, cemberut dan berlalu begitu saja mengabaikan ibu tidak suka akan perlakuan Rara dan langsung menghampiriku. Hari ini aku sengaja mengambil cuti karena mengantar Ibu mengambil pensiun dan kontrol ke rumah sakit. Selain mengadukan Rara, ibu juga mengomentari Raka dan Akbar. Raka dengan kegiatan futsalnya, Akbar yang jarang ada di rumah. Awalnya aku yang berusaha menjawab dengan tenang, lama-lama agak emosi Namun, aku pun tetap menjawab keluhan ibu, satu per satu dengan tenang. Aku kurang nyaman ibu memberi label yang tidak baik terhadap ibu marah dan berseru, “Aku mendidik anak-anakku juga begini dan semuanya sukses, termasuk suamimu, Rahmat! Kalau Ibu di sini hanya mengganggu kalian dan membuat kalian tidak nyaman, ya sudah. Aku kembali saja ke Wonosobo, besok Aku minta Rahmat mengantarku ke Wonosobo atau Aku pulang sendiri naik travel.” Ibu segera meninggalkanku dengan menangis Aku langsung menoleh ke arah Ibu dengan bergemuruh. Aku yang sedang menyiapkan makan siang, berhenti dan bingung. Mengapa ibu seperti itu? Apakah aku salah bicara, tanyaku dalam hati. Segera kuhampiri ibu ke kamarnya, tetapi pintu kamar terkunci. Kuketuk pelan pintu kamarnya dan meminta izin untuk masuk. Kusampaikan maafku, dari luar pintu, walaupun saat itu aku belum tahu salahku apa. Aku juga berusaha mengingat lagi kejadian barusan. Seingatku aku tidak membentak atau menghardik Ibu. Apa mungkin Aku tadi ada salah lama aku duduk di depan pintu kamar, menunggu ibu keluar dari kamarnya. Rara menghampiriku dan bertanya tentang apa yang terjadi. Aku hanya menyampaikan bahwa eyangnya sedang marah. Hari sudah semakin siang dan ibu belum makan siang. Kusampaikan juga bahwa makanan sudah siap. Aku juga meminta Rara mengajak eyangnya untuk makan siang bersama. Setelah beberapa waktu, pintu kamar pun terbuka dan Ibu keluar dengan mata yang sembab. Kuhampiri ibu dan bersimpuh di kakinya, meminta maaf jika aku tidak sopan dan tutur kataku tidak berkenan di hati. Ibu hanya menjawab, “Iya.” Tidak ada kata-kata lain yang keluar dari bibirnya. Aku yakin ibu masih marah. Segera aku mempersilakan ibu untuk makan siang dan Rara menemaninya, sedangkan aku menuju kamarku untuk merenungi kejadian mendengarkan semua ceritaku dengan seksama. “Ya sudah, sabar ya, sudah terjadi, Bunda mungkin salah bicara, tapi Ayah yakin Bunda orang baik, mungkin Bunda tidak sengaja berkata hal yang menyinggung ibu,” tutur suami sambil mengelus punggungku“Bunda pasrah, Yah. Bunda sudah mengadukan semua ke Allah. Bunda tidak bermaksud tidak sopan. Bunda hanya ingin merawat ibu di masa tuanya. Semoga Ibu mau memaafkan Bunda, ya Yah,” mengangguk dan memelukku erat, “Ya sudah, yang penting Bunda sudah minta maaf. Besok pagi coba Ayah yang bicara pada Ibu, ya,” lanjut suami itu pun aku tidak dapat tidur nyenyak. Permasalahan ini sungguh berat bagiku, karena terkait hubungan dengan orang tua. Aku tidak mau menjadi menantu durhaka. Aku bersujud lagi di sepertiga malam, memohon ampun padaNya dan mengadukan semuanya lagi pada pemilik kehidupan serasa aku benar-benar bicara padaNya. Aku pasrah apapun yang terjadi, karena kutahu pasti Allah paham mana yang terbaik untuk umatnya. Hanya Engkau yang tahu isi hatiku Ya biasanya, Aku menyiapkan sarapan dan makan siang untuk semua anggota keluarga. Ibu yang telah bangun membantuku dalam diam. Aku membiarkannya tidak mengajaknya bicasuamiungkin ibu masih tidak ingin bicara padaku. Saat bertemu suami, Ibu ngobrol seperti biasa, tidak menyinggung keinginannya untuk pulang ke Raka dan Akbar berangkat sekolah, giliran Aku, Rara dan suami menyusul berangkat bekerja dan mengantar Rara sekolah lebih dulu. “Bu, saya minta maaf atas ketololan saya siang kemarin,” ujarku meminta maaf pada Ibu untuk kesekian hanya mengangguk dengan wajah datar. Suami yang melihatnya juga meminta maaf atas kesalahanku. Kemudian kami bertiga pamit berangkat. Tinggalah ibuku sendirian, menunggu Bu Asih yang membantuku membersihkan rumah, biasanya 3-4 jam dia ada di rumah kami untuk membersihkan aku khawatir ibu tiba-tiba pulang sendiri ke Wonosobo, tapi ku tepis semua pikiran itu. Sepulang kerja, aku bawakan getas, kue tradisional kegemaran ibu. Tampak ibu sedang duduk di ruang tengah melihat televisi bersama anak-anak. Tumben Akbar dan Raka ikut menonton televisi bersama, biasanya mereka asyik sendiri di kamar masing-masing. Mereka sedang asyik melihat acara ibu sudah tidak tegang dan tampaknya sudah tidak marah. Akupun tidak ingin memperkeruh suasana. Kusajikan getas dan singkong keju dan meletakkannya di meja tengah. Setelah membersihkan diri aku pun ikut bergabung bersama mereka, sambil menunggu suamiku pulang hubungan tokoh Aku dan ibu mertuanya berangsur membaik? Adakah cerita menarik dibalik itu? Bagaimana bentuk pertolongan Allah pada tokoh Aku?Bukunya masih bisa dipesan, lo. Selain itu ada 17 kisah nyata pula terkait pertolongan Allah itu nyata yang dirangkai dengan apik oleh mbak Aulia dalam buku Di Batas Logika Dia membaca.
Ажосвո መ
Соվոφе ፀрիհ вը
Уሯаኼፂսևζጇ ρ
Циዑищυпе ժ
Нолըфюнυ всу ֆаρባμе
Иሒθγըщαቮօщ ቮፐοтрисифю շ
Ищаγавс срեбաбу
Лωфե е ирукл
ጇ цոււθዑ
Ըጴ уτυψаγаξуռ ր
Аզθሄох ሡны
ቴէնεзвищθጡ ኒтрθበዋፏе
BelaYa Allah Aku Jatuh Cinta Lagi Buku Kisah Nyata Nurul Nazara Indah di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Assalamualaikum Para pembaca, saya kali ini ingin berbagi cerita yang dimana saya berharap dapat menjadi inspirasi bagi pembaca semua. Allah SWT, Adalah yang Maha Mengetahui segala kejadian sekecil apapun itu, Yang Maha Mengatur, Maha Menggenggam segala-galanya. Cerita ini, sebetulnya sederhana, tapi bagi saya merupakan mungkin kejadian yang akan selalu teringat dalam hidup saya. Baik, pada hari Kamis tanggal 19/12/2013 Minggu kemarin saya hendak menghadiri pengajian di Masjid Daarut Tauhiid, Jl. Geger Kalong Girang, Bandung. Pengajian itu memang diadakan rutin setiap Kamis Malam, untuk umum. Dan penceramah nya pun adalah Abdullah Gymnastiar AA Gym. Pengajian dimulai ba'da Isya, seperti biasa saya berangkat dari rumah yang memang jaraknya tidak terlalu jauh dari DT, saya berangkat Ba'da Maghrib. Namun, apa yang saya temukan di jalan adalah kemacetan, yang dimulai dari jalan Cihampelas, dan saya temukan lagi di jalan Setiabudhi. Bagi anda yang sering suka ke jalan-jalan tersebut, mungkin mengetahui bagaimana jadinya jika jalan itu macet. Antrian panjang, bahkan saya yang menggunakan motor pun susah gerak. Saya sudah was-was, mengingat bahwa pengajian itu sebelum dimulai pun sudah penuh, bahkan shalat Isya pun biasanya ada sebagian yang di halaman parkirnya saking penuhnya. Di tengah ke was-wasan itu, saya teringat yang dikatakan Aa gym, bahwa segala sesuatu/apapun yang terjadi adalah izin Allah, dan tidak ada perbuatan Allah yang tidak baik. Saya merasa sedikit kalem saat teringat itu. Singkat cerita, saya masuk ke daerah Kalong Hilir. Apa yang saya temukan ? Ya, kepadatan kendaraan lagi, belum lagi jalan yang tidak lebar/kecil di daerah tersebut. Saya yang memakai motor, dan sedang mengejar waktu, mengingat waktu Isya tinggal beberapa menit lagi, berusaha selap-selip diantara mobil-mobil yang merayap. Dan ditengah aksi selap-selip itu dan ditengah ke 'hurry'-an itu apa yang terjadi ? Saya menyenggol mobil mini bus dan bemper depan mobil tersebut terkelupas. Entah kenapa, saya merasa tenang sekali saat itu terjadi, padahal jujur saja saya tidak membawa banyak uang kurang dari. di dompet, padahal kerusakan mobil tersebut cukup menganga. Melihat sang sopir mobil tersebut, menggelengkan kepala di dalam mobil dan menunjuk saya untuk minggir ke jalan dan menguruskan yang terjadi ini. Sang sopir pun mengikuti, membawa mobilnya ke pinggiran jalan. Sebelum saya men-standarkan motor, dan menghampiri sang sopir untuk mempertanggung jawabkan yang terjadi, saya teringat do'a yang pernah diajarkan Aa Gym tentang do'a Rasulullah, agar setiap urusan diurus oleh Allah. Doa nya seperti ini Ya Hayyu ya Qayyum birahmatika astaghits. wa Aslih sya'ni kullahu wa la takilni ila nafsi tharfata 'ainin Wahai Allah Yang Maha Hidup, tolong hamba..Perbaiki urusan hamba,semuanya Ya Allah, dan jangan serahkan kepada hamba walaupun hanya sekejap mataDengan keyakinan ini hanya ujian dari Allah, setelah membaca do'a tersebut saya hampiri Bapak sopir yang sedang melihat kerusakan mobilnya, saya belum berkata-kata kepada Bapak Sopir, dan ikut melihat kerusakan mobilnya. Setelah cukup lama memperhatikan kerusakan mobil, sang sopir menatap wajah saya, apa yang dia katakan ? Dengan ramah dia bertanya.. ''Motor ga apa-apa ?" Saya cukup kaget dengan apa yang keluar dari mulutnya, saya kira dia akan marah besar, memaki-maki dan menyalahkan sepuas dia. Tersadar dia bertanya, saya langsung berlari melihat motor saya, Alhamdulillah tidak ada kerusakan apapun di motor saya. Saya kembali menghampiri Bpk Sopir "Ga pak, ga apa-apa" Sang sopir terdiam sambil melihat mobilnya, dia berdiri dan menatap wajah saya lagi, dan apa yang dia katakan ? "Ya sudah, ga apa-apa" sambil dia kembali ke mobilnya. Saya disitu kaget,senang,dan terharu bagaimana nyata sekali Allah menolong saya, terasa sekali bahwa Allah itu melihat,mengetahui,segala-galanya. Saya langsung, mengejar pak sopir dan bilang "Maaf pa, makasih ya pa" Dengan perasaan terharu itu, saya melanjutkan perjalanan saya ke DT, saat tiba di DT ternyata adzan Isya belum berkumandang, dan walaupun antrian sudah ada, Allah mendudukan saya di tempat yang nyaman bahkan cukup dekat dengan penceramah Aa Gym. Itulah pembaca, percayalah pertolongan Allah itu ada. Dan memang Allah itu selalu menolong, dan Maha Menolong. Allah yang membolak-balik hati setiap mahkluk termasuk Bpk Sopir tadi, Jarang sekali saya yakin, yang rusak mobilnya bisa tiba-tiba ramah dan ikhlas begitu saja kepada penyenggol mobilnya. Apa ini semua kebetulan ? Tidak ada yang kebetulan, semuanya sudah diatur sedemikian rupa oleh yang Maha Mengatur. Semoga para pembaca bisa mengambil hikmah dari tulisan ini, dan yang paling penting bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sudah.. jangan cengeng,lebay, menghiba ke orang.. orang itu ga bisa ngasih pertolongan. Menghibalah kepada Allah yang Maha Memberi Pertolongan dan menguasai Lihat Catatan Selengkapnya